Fitra
Apriliana
2015-66-054
Epidemiologi
sesi 02
Perubahan Pola Penyakit
dan Kematian di Indonesia
Di Indonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran
pola penyakit, di mana terjadi peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit
degeneratif adalah penyakit tidak menular yang berlangsung kronis karena
kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan. Ada sekitar 50 penyakit
degeneratif, antara lain: penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi,
jantung, stroke), endokrin (diabetes mellitus, thyroid, kekurangan nutrisi,
hiperkolesterol), neoplasma (tumor jinak, tumor ganas), osteophorosis, gangguan
pencernaan (konstipasi, wasir, kanker usus), dan kegemukan. Bidang kesehatan Indonesia saat ini sedang
menanggung beban ganda, karena di satu sisi terjadi peningkatan penyakit
degeneratif, sementara di sisi lain penyakit infeksi masih merajalela.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan
pola kematian penyakit degeraratif di Indonesia, khususnya mengkaji hubungan
karakteristik dan akses yankes terhadap kematian penyakit degeneratif ENMD
(Endocrin, mentional and metabolic disease) dan DCS (Desease of Circulatory
System) pada usia ≥ 15 tahun
melalui uji analisis regresi. Data yang digunakan adalah data seluruh provinsi
di Indonesia pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Hasil analisis
menunjukkan bahwa tingkat ekonomi miskin dan menengah lebih berisiko terjadi
kematian penyakit degeneratif ENMD dan DCS dibandingkan tingkat ekonomi kaya.
Sedangkan populasi dengan kelompok umur 45–54 tahun lebih berisiko terjadi
kematian penyakit degeneratif DCS dibandingkan umur ≥ 33 tahun.
Penyakit tidak menular
(PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa
dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta
atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga
membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat
ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada
orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di
negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM
pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular
merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit
pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama
menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh
dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin.
Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat
penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian
per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa
pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit menular seperti malaria,
TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini
menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030. Pada negara-negara menengah dan miskin
PTM akan bertanggung jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability
(Disability adjusted life years=DALYs) dan hampir lima kali dari kematian
penyakit menular, maternal, perinatal dan masalah nutrisi.
Menurut
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007)
telah terjadi transisi epidemiologi dimana kematian karena penyakit tidak
menular semakin meningkat, sedangkan kematian karena penyakit menular semakin
menurun.
Gambar
1 :Distribusi
penyebab kematian menurut kelompok penyakit di Indonesia, SKRT 1995, SKRT 2001,
Riskesdas 2007
Sumber : Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 200
Gambar 1 di atas
memperlihatkan bahwa selama tahun 1995 hingga 2007 di Indonesia proporsi
penyakit menular telah menurun sepertiganya dari 44,2% menjadi 28,1%, akan
tetapi proporsi penyakit tidak menular mengalami peningkatan cukup tinggi dari
41,7% menjadi 59,5%, sedangkan gangguan maternal/perinatal dan kasus cedera
relatif stabil.Menurut
profil PTM WHO tahun 2011, di Indonesia tahun 2008 terdapat 582.300 laki-laki
dan 481.700 perempuan meninggal karena PTM.
Data morbiditas dan
mortalitas penyakit di rumah sakit di Indonesia dikelompokan dalam penyakit
menular, penyakit tidak menular, penyakit maternal/perinatal dan cedera dari
tahun 2009-2010.
Gambar
2 : Proporsi
Kasus Baru Rawat Jalan Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit
Maternal/Perinatal dan Cedera di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2009 - 2010
Terhadap Total Kunjungan Seluruh Penyakit (Rawat Jalan)
Sumber: Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Persentase kasus baru
rawat jalan penyakit tidak menular berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2009
dan 2010 mempunyai pola yang sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Gambar
3 : Persentase
Rawat Jalan Kasus Baru Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun
2009 – 2010.
Sumber:
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011.
Untuk kasus rawat inap yang mati, proporsi kasus
rawat inap yang mati terhadap total pasien keluar mati dari tahun 2009-2010
mempunyai pola yang sama yaitu penyakit rawat inap yang mati terbanyak adalah
penyakit tidak menular, kemudian penyakit menular, cedera dan penyakit maternal
dan perinatal. Hal ini sama dengan pola penyebab kematian di SKRT 2009 dan 2001
serta Riskesdas 2007.
Gambar
4 :
Proporsi Kasus Mati Rawat Inap Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular,
Penyakit Maternal/Perinatal dan Cedera di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2009
dan 2010 Terhadap Jumlah Pasien Keluar Mati
Sumber:
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Untuk mengetahui
besarnya masalah PTM prioritas yang dikendalikan dalam program-program
pengendalian di Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak menular, Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dilakukan
pengelompokan penyakit tidak menular menurut enam kelompok penyakit sebagai
berikut : Kanker, Diabetes mellitus, jantung, hipertensi, PPOK dan asma. Dari
gambar di bawah tampak persentase kasus baru rawat jalan enam kelompok PTM
terhadap seluruh kasus baru rawat jalan mengalami penurunan dari tahun 2009 dan
2010. Hipertensi menjadi kasus terbanyak dan diikuti oleh penyakit Jantung dan
Diabetes Melitus, baik tahun 2009 dan 2010.
Gambar
5 : Proporsi
Kasus Baru Rawat Jalan Penyakit Tidak Menular Prioritas di Rumah Sakit Tahun
2009-2010
Sumber:
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Diagnosa tentang kematian degeneratif
yang diperoleh dari data AV 3 Riskesdas untuk individu usia ≥ 15 tahun
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu kematian degeneratif karena penyakit ENMD
(Endocrin, nutritional, and metabolic disease = penyakit gangguan hormonal,
nutrisi, dan metabolik), kematian degeneratif karena penyakit DCS (Disease
of Circulatory System = penyakit gangguan jantung dan sistem sirkulasi
peredaran darah) dan lainnya selain kasus ENMD dan DCS. Dari 3484 data yang
ada, hanya 7,2% yang disebabkan penyakit ENMD, 37,1% disebabkan penyakit DCS,
dan 55,7% disebabkan lainnya.
Persentasi kematian
Penyakit Degeneratif ≥ 15 tahun
Gambar 1. Persentase
kematian penyakit degeneratif ≥ 15 tahun berdasarkan penyakit ENMD, DCS, dan
non (ENMD+DCS)
Kematian penyakit degeneratif ENMD
terbanyak pada usia 45–54 tahun. Hal ini dimungkinkan karena terjadinya
perubahan demografi dan komposisi umur, di mana kejadian penyakit degeneratif
ENMD (terutama diabetes) akan merata pada semua golongan umur.
Gambar 2. Persentase
penyebab kematian penyakit ENMD dan DCS individu usia ≥ 15 tahun, menurut umur
saat meninggal
Gambar 3. Persentase
penyebab kematian penyakit ENMD dan DCS individu usia ≥ 15 tahun, menurut jenis
kelamin.
DAFTAR
PUSTAKA
- Artikel : Bulletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan “ Penyakit tidak Menular “ (buletin-ptm)pdf
- Artikel : “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degenerative di Indonesia “ (ipi80689)pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar