Jumat, 17 Maret 2017

Epidemiologi Tugas 1



Fitra Apriliana
2015-66-054              
Epidemiologi sesi 02

Perubahan Pola Penyakit dan Kematian di Indonesia
 
Di Indonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit, di mana terjadi peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang berlangsung kronis karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, antara lain: penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, jantung, stroke), endokrin (diabetes mellitus, thyroid, kekurangan nutrisi, hiperkolesterol), neoplasma (tumor jinak, tumor ganas), osteophorosis, gangguan pencernaan (konstipasi, wasir, kanker usus), dan kegemukan. Bidang kesehatan Indonesia saat ini sedang menanggung beban ganda, karena di satu sisi terjadi peningkatan penyakit degeneratif, sementara di sisi lain penyakit infeksi masih merajalela. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian penyakit degeraratif di Indonesia, khususnya mengkaji hubungan karakteristik dan akses yankes terhadap kematian penyakit degeneratif ENMD (Endocrin, mentional and metabolic disease) dan DCS (Desease of Circulatory System) pada usia 15 tahun melalui uji analisis regresi. Data yang digunakan adalah data seluruh provinsi di Indonesia pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat ekonomi miskin dan menengah lebih berisiko terjadi kematian penyakit degeneratif ENMD dan DCS dibandingkan tingkat ekonomi kaya. Sedangkan populasi dengan kelompok umur 45–54 tahun lebih berisiko terjadi kematian penyakit degeneratif DCS dibandingkan umur 33 tahun.
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030. Pada negara-negara menengah dan miskin PTM akan bertanggung jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability (Disability adjusted life years=DALYs) dan hampir lima kali dari kematian penyakit menular, maternal, perinatal dan masalah nutrisi.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematian karena penyakit menular semakin menurun.
 

Gambar 1 :Distribusi penyebab kematian menurut kelompok penyakit di Indonesia, SKRT 1995, SKRT 2001, Riskesdas 2007 
Sumber : Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 200

Gambar 1 di atas memperlihatkan bahwa selama tahun 1995 hingga 2007 di Indonesia proporsi penyakit menular telah menurun sepertiganya dari 44,2% menjadi 28,1%, akan tetapi proporsi penyakit tidak menular mengalami peningkatan cukup tinggi dari 41,7% menjadi 59,5%, sedangkan gangguan maternal/perinatal dan kasus cedera relatif stabil.Menurut profil PTM WHO tahun 2011, di Indonesia tahun 2008 terdapat 582.300 laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal karena PTM.
Data morbiditas dan mortalitas penyakit di rumah sakit di Indonesia dikelompokan dalam penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit maternal/perinatal dan cedera dari tahun 2009-2010.



Gambar 2 : Proporsi Kasus Baru Rawat Jalan Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit Maternal/Perinatal dan Cedera di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2009 - 2010 Terhadap Total Kunjungan Seluruh Penyakit (Rawat Jalan)
Sumber: Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Persentase kasus baru rawat jalan penyakit tidak menular berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2009 dan 2010 mempunyai pola yang sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.

Gambar 3 : Persentase Rawat Jalan Kasus Baru Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009 – 2010.
Sumber: Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011.
Untuk kasus rawat inap yang mati, proporsi kasus rawat inap yang mati terhadap total pasien keluar mati dari tahun 2009-2010 mempunyai pola yang sama yaitu penyakit rawat inap yang mati terbanyak adalah penyakit tidak menular, kemudian penyakit menular, cedera dan penyakit maternal dan perinatal. Hal ini sama dengan pola penyebab kematian di SKRT 2009 dan 2001 serta Riskesdas 2007.
 
Gambar 4 : Proporsi Kasus Mati Rawat Inap Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit Maternal/Perinatal dan Cedera di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2009 dan 2010 Terhadap Jumlah Pasien Keluar Mati
Sumber: Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Untuk mengetahui besarnya masalah PTM prioritas yang dikendalikan dalam program-program pengendalian di Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak menular, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dilakukan pengelompokan penyakit tidak menular menurut enam kelompok penyakit sebagai berikut : Kanker, Diabetes mellitus, jantung, hipertensi, PPOK dan asma. Dari gambar di bawah tampak persentase kasus baru rawat jalan enam kelompok PTM terhadap seluruh kasus baru rawat jalan mengalami penurunan dari tahun 2009 dan 2010. Hipertensi menjadi kasus terbanyak dan diikuti oleh penyakit Jantung dan Diabetes Melitus, baik tahun 2009 dan 2010.
 
Gambar 5 : Proporsi Kasus Baru Rawat Jalan Penyakit Tidak Menular Prioritas di Rumah Sakit Tahun 2009-2010
Sumber: Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011
Diagnosa tentang kematian degeneratif yang diperoleh dari data AV 3 Riskesdas untuk individu usia ≥ 15 tahun diklasifikasikan menjadi 3 yaitu kematian degeneratif karena penyakit ENMD (Endocrin, nutritional, and metabolic disease = penyakit gangguan hormonal, nutrisi, dan metabolik), kematian degeneratif karena penyakit DCS (Disease of Circulatory System = penyakit gangguan jantung dan sistem sirkulasi peredaran darah) dan lainnya selain kasus ENMD dan DCS. Dari 3484 data yang ada, hanya 7,2% yang disebabkan penyakit ENMD, 37,1% disebabkan penyakit DCS, dan 55,7% disebabkan lainnya.

Persentasi kematian
Penyakit Degeneratif ≥ 15 tahun 
  

Gambar 1. Persentase kematian penyakit degeneratif ≥ 15 tahun berdasarkan penyakit ENMD, DCS, dan non (ENMD+DCS)
Kematian penyakit degeneratif ENMD terbanyak pada usia 45–54 tahun. Hal ini dimungkinkan karena terjadinya perubahan demografi dan komposisi umur, di mana kejadian penyakit degeneratif ENMD (terutama diabetes) akan merata pada semua golongan umur.
 
Gambar 2. Persentase penyebab kematian penyakit ENMD dan DCS individu usia ≥ 15 tahun, menurut umur saat meninggal
 
Gambar 3. Persentase penyebab kematian penyakit ENMD dan DCS individu usia ≥ 15 tahun, menurut jenis kelamin.

DAFTAR PUSTAKA

  • Artikel : Bulletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan “ Penyakit tidak Menular “ (buletin-ptm)pdf 
  • Artikel : “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degenerative di Indonesia “ (ipi80689)pdf
 


 


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar